Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros sangatlah penting supaya semua keperluan terpenuhi, terlebih lagi jika ada kebutuhan mendadak yang tak terduga maka wajib di perhatikan hal ini. Bagi kalian yang sudah berumah tangga, mengetahui cara mengatur keuangan dengan tepat merupakan salah satu hal yang wajib.
Khususnya jika penghasilan yang diperoleh setiap bulannya termasuk cukup minim.
Tentu bukan hal yang mudah untuk menyesuaikan kebutuhan hidup yang sering naik turun dengan fixed income yang kecil.
Karena diperlukan strategi yang jitu agar satu penghasilan dari fixed income dapat digunakan untuk mencukupi segala kebutuhan.
Maka dari itu, cara mengatur keuangan rumah tangga perlu dipelajari dan diterapkan
Agar anda dan keluarga terhindar dari defisit keuangan. Bagaimana caranya ? Simak ulasan berikut ini.
Baca Juga : Cara Menabung dengan Gaji Dibawah 1 Juta
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan rumah tangga yaitu menghitung pemasukan dan pengeluaran.
Meski jumlahnya mungkin tidak pasti 100 persen, karena ada kemungkinan terdapat pengeluaran tidak terduga,
Namun melakukan perhitungan pemasukan dan pengeluaran akan memberi anda gambaran.
Gambaran tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk mengalokasikan dana atau membagi dana ke dalam beberapa pos kebutuhan.
Sehingga setiap pos kebutuhan rumah tangga pun bisa dipenuhi dengan baik.
Di sisi lain, anda juga dapat melakukan kontrol terhadap setiap uang yang masuk dan keluar ini.
Rasio Alokasi Keuangan Rumah Tangga
Untuk pemasukannya sendiri, anda bisa mentotal dari fixed income yang dimiliki oleh anda dan pasangan,
Atau gaji yang diterima oleh pencari nafkah di keluarga apabila hanya satu orang yang bekerja.
Dari 100% total penghasilan tersebut, maka dibuat rasio keuangan untuk pengeluaran.
Sebagai contoh total penghasilan di rumah tangga sebesar Rp. 8 juta, berikut rasionya.
1. 5% Gaya Hidup
Cara mengatur keuangan rumah tangga dari 100% penghasilan yaitu sisihkan 5% untuk gaya hidup.
Sehingga anda dan pasangan mempunyai jatah sebesar Rp. 400 ribu untuk bersenang senang.
Mengatur keuangan dengan baik memang bukan berarti membuat anda tidak boleh bersenang senang,
Justru ini perlu dilakukan untuk memastikan hidup berjalan seimbang.
2. 10% Dana Sosial
Untuk penghasilan sebesar Rp. 8 juta, maka anggaran yang dialokasikan untuk dana sosial yaitu sebesar Rp. 800 ribu.
Yang mana dana sosial sendiri termasuk iuran RT, uang sampah, uang arisan, bersedekah, maupun kebutuhan sosial lainnya.
3. 10% Tabungan
Setiap rumah tangga harus memiliki tabungan, entah nantinya anda gunakan untuk membeli kebutuhan tersier atau untuk keperluan di masa depan.
Setidaknya anda perlu mengalokasikan sekitar 10% atau Rp. 800 ribu untuk tabungan per bulannya.
4. 15% Dana Darurat dan Investasi
Dana darurat dan investasi tentu tidak boleh terlewat dari cara mengatur keuangan rumah tangga.
Dana darurat digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, sementara investasi diperlukan guna memutar uang untuk masa depan.
Jadi sisihkan sekitar Rp. 1,2 juta, bisa dibagi dua atau anda sesuaikan dengan kebutuhan.
5. 30% Biaya Hidup
Untuk biaya hidup sehari hari, tentunya dibutuhkan anggaran yang jauh lebih besar.
Sehingga anda perlu mengalokasikan sekitar 30% dari total penghasilan untuk mencukupi biaya hidup keluarga.
Dalam hal ini, berarti perlu dialokasikan sekitar Rp. 2,4 juta yang digunakan untuk makan, belanja bulanan, membayar tagihan listrik, air, dan lain lain.
6. 30% Cicilan
Cicilan yang anda miliki sebaiknya tidak lebih dari 30% dari total penghasilan. Ini bisa anda jadikan sebagai tolak ukur untuk keuangan yang sehat.
Karena jika lebih dari rasio tersebut, maka cara mengatur keuangan rumah tangga ini mungkin bisa membuat anda mengalami defisit.
Sekitar Rp. 2,4 juta dari total penghasilan ini bisa digunakan untuk membayar cicilan rumah atau kendaraan.
Itulah rasio pengeluaran yang bisa diikuti untuk memastikan keuangan rumah tangga anda sehat di infokuota.com .
Untuk cicilan sendiri pastikan bahwa anda tidak menggunakannya pada kebutuhan non primer.
Apabila diterapkan dan dipatuhi, tentu setiap pos kebutuhan dijamin akan terpenuhi dengan baik.
Jadi, coba diskusikan dengan pasangan anda sekarang juga mengenai hal tersebut!